Ini 3 Hal yang Berarti dalam Hidup




Ilustrasi foto (Freepik.com)

"Pada akhirnya, hanya 3 hal yang berarti: seberapa banyak kau mencintai, seberapa lembut kau menjalani hidup, dan seberapa ikhlas kau melepaskan sesuatu yang tidak dimaksudkan untukmu." Buddha

Manusia terlahir di bumi tidak membawa apa-apa, demikian juga ketika menghadap Sang Khalik. Harta, jabatan dan gelar ditanggalkan dan hanya roh yang kembali pada-Nya.

Dunia dengan pesonanya telah mengelabuhi hasrat manusia untuk mengejar apa yang ada di dunia. Ia menawarkan kebahagiaan namun semu.

Kenikmatan-kenikmatan dunia yang dapat dirasakan akan berujung. Ketika manusia beranjak senja dan mulai terbaring dalam sakit, tidak ada yang dapat dibanggakan lagi, selain kebaikan yang telah diperbuat.

Buddha mengajar mengenai 3 hal yang menjadi berarti dalam kehidupan:

Dokumen pribadi

Dokumen pribadi

1. Cinta (seberapa banyak kau mencintai)

Janganlah mencintai sesuatu yang salah, yang hanya bertahan selama hidup di dunia. Namun cintailah pada sesuatu yang membawa kehidupan.

 

"Cinta itu perang, yakni perang yang hebat dalam rohani manusia. Jika ia menang, akan didapati orang yang tulus ikhlas, luas pikiran, sabar dan tenang hati. Jika ia kalah, akan didapati orang yang putus asa, sesat, lemah hati, kecil perasaan dan bahkan kadang-kadang hilang kepercayaan pada diri sendiri." Buya Hamka

Untuk mendapatkan cinta yang benar dibutuhkan pemahaman akan hakikat kehidupan. Cinta membutuhkan perjuangan bahkan peperangan batin untuk mengalahkan kemunafikan, egoisme, tinggi hati dan yang serupa dengan itu.

Janganlah kau menuntut untuk dicintai sebelum kau mencintai terlebih dahulu.  Kau tidak akan dicintai Sang Khalik manakala kau masih membenci pada sesama.

2. Kebaikan Hati (seberapa lembut kau menjalani hidup)

Dalam KBBI kata lembut dapat diterjemahkan sebagai baik hati. Di dalam menjalani kehidupan terkadang dihadapkan pada sesuatu yang tidak dikehendaki.

Hati yang baik akan berkata itu semua datangnya dari Sang Pencipta, kalau dari Dia maka apa pun yang menimpa baik adanya. Dia mempunyai rencana besar agar semua manusia di muka bumi dapat diselamatkan.

Namun keselamatan bukan merupakan sesuatu yang gratis dan tanpa usaha.  Ada hal-hal yang yang menjadi tanggung jawab manusia, ada hal-hal yang menjadi sentuhan sang Khalik.

Janganlah kita sibuk bersolek atas apa yang dilihat mata, namun berdandanlah pada sesuatu yang tidak kelihatan. Hati ini masih banyak noda yang harus dibersihkan.

 

"Hati manusia adalah seperti binatang buas. Barang siapa hendak menjinakkannya, akan diterkamnya." Ali bin Abi Thalib

3. Ikhlas (Seberapa ikhlas kau melepaskan sesuatu yang tidak dimaksudkan untukmu)

Ketika mendapatkan keadilan kita akan mudah bersyukur. Namun ketika diperlakukan tidak adil kita akan menolaknya. Sanggupkah kita ikhlas kepada orang yang melakukan itu?

Pada waktu kita mengejar sesuatu dengan segala daya upaya, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Akankah kita ikhlas menerima hasil itu?

Jika hidup ini telah kita serahkan sepenuhnya kepada Sang Khalik, maka keikhlasan akan menjadi bagian kita. Keikhlasan menjadi sesuatu yang harus diperjuangkan selama kita hidup.

 

"Hati dikatakan baik bila telah diisi dengan takwa, tawakal, tauhid dan ikhlas kepada-Nya dalam semua amalan. Hadiahi kami dengan itu semua Yaa Robb." Jefri Al Buchori

 

Kita tidak tahu kapan batas hidup yang diberikan. Yang ada kita berkemas-kemas mempersiapkan diri agar layak menghadap Sang Khalik.

Ke-3 hal di atas yaitu cinta, kebaikan hati dan ikhlas menjadi sesuatu yang harus dicari. Dan kiranya berkah yang lain akan mengikutinya. (KB)

References Link:

Leave a comment

Post Comment

Related Post