The ADDIE Model, Solusi Pelatihan dan Pengembangan SDM




Organisasi bisnis yang efektif adalah perusahaan yang mempunyai budaya organisasi yang baik. Budaya organisasi berisi visi dan misi perusahaan yang berujung pada kepuasan pelanggan.

Dengan dukungan SDM (Sumber Daya Manusia) yang ahli maka niscaya tujuan organisasi dapat tercapai. Untuk memperoleh SDM yang unggul dimulai dengan rekrutmen calon karyawan terbaik.

Setelah itu divisi HRD (Human Resources Development) membuat program pelatihan dan pengembangan untuk mempertajam keahlian sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Pelatihan dan pengembangan tidak saja diberikan kepada karyawan baru, tetapi juga karyawan lama agar keahlian dibaharui untuk mengantisipasi perubahan yang dialami  organisasi bisnis.

The ADDIE Model

Sumber: Pinterest.com

Di dalam membuat program pelatihan dan pengembangan dibutuhkan konsep The ADDIE Model yang terdiri dari 5 tahapan penting yaitu Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation.

The ADDIE Model sebuah gagasan yang berasal dari Florida State University bertujuan untuk merumuskan tujuan instruksional program pelatihan yang diperuntukkan anggota militer.

Keberhasilan The ADDIE Model pada institusi militer kemudian diterapkan pada perusahaan, dan ternyata dapat berhasil. Sehingga banyak organisasi bisnis menggunakan model tersebut dalam melakukan pelatihan dan pengembangan karyawan.

1. Analysis

Tahapan pertama dalam membuat program pelatihan dan pengembangan adalah analisis, meliputi kesenjangan pengetahuan karyawan, menentukan tujuan pelatihan dan  kegunaan pelatihan.

Tahapan analisis meliputi 2 langkah:

A. Analisis Kinerja

Menganalisis kinerja karyawan, dan menentukan pelatihan yang cocok untuk dapat meningkatkan kinerja tersebut.

B. Analisis Kebutuhan

Menganalisis apa saja kebutuhan untuk mengembangkan pengetahuan dan keahlian, yang dapat mendukung kinerja karyawan. Selain itu mengidentifikasi masalah dan menganalisis tugas.

Secara lengkap di dalam merancang pelatihan adalah:

  • Mengetahui latar belakang peserta pelatihan
  • Memahami profil peserta
  • Memahami permasalahan dan harapan peserta

2. Design

Setelah melakukan analisis, langkah selanjutnya adalah membuat rancangan pelatihan dan pengembangan, meliputi perencanaan pelatihan, konten pelatihan, materi pelatihan, media yang digunakan, metode pelatihan dan penilaian.

Menentukan desain instruksional dengan mempertimbangkan faktor kognitif, afektif dan psikomotor. Dengan tujuan yang spesifik, terukur. mudah diterapkan dan realistis.

Rancangan dirumuskan dalam silabus atau rencana pelaksanaan pelatihan, dan dibuatkan panduan pelatihan.

Di dalam desain berisi:

  • Hasil yang diharapkan setelah pelatihan
  • Proses yang harus dilalui dan tujuan yang akan dicapai
  • Pengembangan pengetahuan dan keahlian peserta

3. Development

Setelah konten di rancang maka dibuatkan story board atau story line, penulisan konten dan desain grafis yang diperlukan. Story line bertujuan untuk memudahkan penyampaian materi agar sistematis, sehingga mudah dipahami peserta.

Tahapan pengembangan bertujuan untuk:

  • Mengelola materi sesuai dengan alokasi waktu
  • Apakah diperlukan pembagian kelompok
  • Adakah tugas yang perlu diberikan kepada para peserta

4. Implementation

Dalam tahapan implementasi dibuatkan prosedur pelatihan baik untuk peserta maupun instruktur.  Meliputi materi pelatihan , hasil pelatihan, metode penyampaian dan prosedur penilaian.

Berikut yang perlu disiapkan dalam tahapan implementasi:

  • Bagaimana pengalaman peserta selama mengikuti pelatihan
  • Adakah interaksi yang hidup antara peserta dan instruktur
  • Apakah peserta dapat memahami materi yang disampaikan instruktur

5. Evaluation

Evaluasi dilakukan dalam tahap implementasi baik instruktur maupun peserta. Bertujuan untuk memperbaiki pelatihan supaya lebih baik. Apakah tujuan dari pelatihan dapat tercapai?

Pertanyaan yang perlu diajukan dalam tahapan evaluasi adalah:

  • Apakah pelatihan dapat mengembangkan pengetahuan, keahlian dan sikap peserta?
  • Kapan akan diadakan pelatihan lanjutan dan siapa saja pesertanya
  • Apakah pelatihan dapat meningkatkan kinerja karyawan?

The ADDIE Model dapat dijalankan oleh divisi HRD (Human Resources Development), dengan dukungan para pemimpin divisi. Direktur atau manajer HRD dapat merumuskan sasaran organisasi dan mengembangkan potensi SDM yang ada.

Program pelatihan harus tepat sasaran dalam arti menyentuh permasalahan SDM dalam mewujudkan kinerja yang tinggi. Dengan adanya program pelatihan dan pengembangan diharapkan dapat meningkatkan team work dan kinerja karyawan, sehingga organisasi bisnis menjadi maju.

______

Artikel ini telah tayang di Kompasiana.com, 19 November 2020

Sumber foto Rawpixel.com/Shutterstock.com 

Rujukan:

  • Wikipedia.org
  • Grafispaten.wordpress.com
  • www.padamu.net

References Link:

Leave a comment

Post Comment

Related Post