Profesi Salesman dan 6 Filosofi Sepak Bola




Profesi salesman dan 6 filosofi sepak bola/Nur Adam Abdullah beradu dengan Witan Sulaeman. (sumber AFP/ROSLAN RAHMAN dalam Bola.

Piala Suzuki AFF 2020 banyak menyimpan kejutan meskipun timnas Indonesia gagal meraih juara piala federasi negara-negara ASEAN itu. Ternyata banyak filosofi dalam sepak bola yang dapat diterapkan ke dalam profesi salesman.

Kegagalan timnas masuk semifinal dalam laga AFF 2018 silam, telah menggugah pengurus PSSI untuk melakukan strategi agar sepak bola Indonesia dapat berjaya. Maka PSSI menunjuk Shin Tae-yong (STY) untuk melatih timnas menggantikan Simon McMenemy yang dinilai tak berhasil mendongkrak prestasi timnas.

Dalam laga final AFF yang digelar 2 leg pada akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022, Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan negeri gajah putih, Thailand dengan agregat 2-6. Kekalahan itu memperpanjang rekor Indonesia menjadi 6 kali masuk babak final, namun belum pernah meraih juara.

Sejak melatih timnas negeri seribu pulau ini, STY telah melakukan evaluasi, analisis dan menyusun program latihan yang sesuai dengan kebutuhan timnas. Ternyata apa yang dilakukan pelatih berusia 51 tahun itu cukup berhasil meningkatkan permainan para punggawa timnas dengan di isi para pemain muda.

Salesman dan Pesepak Bola

Membicarakan sepak bola akan selalu menarik sebagai salah satu olahraga favorit di tanah air selain bulu tangkis. Sebagai cabang olahraga yang paling disukai masyarakat, memunculkan fanatisme dan kecintaan pada timnas. Hal ini sebenarnya menjadi modal besar perkembangan sepak bola di negari +62 ini.

Lalu apa hubugannya sepak bola dengan profesi salesman ya? Jika dicermati maka kita dapat menemukan beberapa kesaman antara spirit salesman dengan sepak bola.

Pertama, Latihan

Hasil analisis dari STY bahwa pesepak bola Indonesia memiliki fisik yang kurang prima, umumnya mereka tampil bagus pada 45 menit babak pertama, memasuki babak ke dua fisik cenderung menurun dan mengganggu penampilan. Latihan fisik menjadi prioritas coach asal Korsel itu.

Profesi salesman tak ubahnya pemain bola yang bersedia terus berlatih agar penampilan di depan konsumen menawan. Jangan harap dapat menaklukkan konsumen jikalau salesman tidak memiliki kebugaran saat menjelaskan produk yang dijual.

Kedua, Keterampilan

Tanpa memiliki fisik yang prima niscaya tidak dapat mengembangkan keterampilan. Sementara keterampilan dalam bermain sepak bola sangat diperlukan oleh pemain. Tim yang baik ketika para pemainnya memiliki keterampilan di atas rata-rata.

Di bidang sales keterampilan juga menjadi penentu keberhasilan salesman. Salesman yang terampil akan memiliki banyak pengetahuan dan tidak akan kekurangan ide untuk memberikan solusi, pemahaman, pendekatan dan kepercayaan kepada pelanggan.

Ketiga, Berperang

STY menekankan kepada para pemain bahwa bermain bola itu seperti berperang: hidup atau mati. Jadi sebelum kita dimatikan lawan maka kita harus mematikan lawan terlebih dahulu. Praktiknya adalah jika kehilangan bola harus berjuang untuk merebutnya. Sebelum peluit berakhir maka pertandingan belum berakhir dan masih ada kesempatan untuk mencetak gol.

Spirit berperang harus disematkan para salesman jika ingin berhasil. Meskipun ditolak konsumen bukan berarti akhir dari permainan. Salesman perlu ngotot berjuang mencari konsumen dan melakukan pendekatan yang tepat.

Keempat, Mental bertanding

STY memperhatikan mental bertanding timnas yang payah. Hal ini terlihat ketika timnas kemasukan gol maka mental menjadi turun dan merusak permainan. Jika kehilangan bola tidak berjuang untuk merebut kembali.

Mental bertanding juga perlu dimiliki salesman sebagai pejuang perusahaan untuk menjual produk. Tidak mudah menyerah, selalu antusias, bersemangat menjadi ciri khas salesman. Mereka yang loyo, tidak bergairah dan rapuh tidak akan dapat memenangkan persaingan.

Kelima, Kerjasama

Kerjasama menjadi faktor penting dalam sepak bola, percuma tim dihuni para pemain profesional, jika mereka tidak bersedia bekerja sama. Maka sebelum menghadapi turnamen, para pemain terlebih dahulu ikut dalam pemusatan latihan, salah satunya untuk membangun kerjasama antar pemain.

Salesman dituntut bisa mandiri untuk menjelaskan produk dan menutup penjualan, namun adakalanya mereka mesti bekerjasama dengan sesama rekan salesman, atasan atau departemen lain dalam organisasi bisnis, demi pencapain tujuan organisasi.

Keenam, Fairplay

Meskipun timnas Indonesia hanya menduduki posisi runner-up dalam ajang AFF 2020, namun tetap mendapatkan apresiasi dan simpati dari masyarakat, karena mereka telah menunjukkan penampilan terbaik dan bertanding dengan gigih. Apalagi timnas di anugerahkan sebagai tim paling fair play dan salah satu pemainnya Pratama Arhan dinobatkan sebagai Young Player of the Tournament.

Stigma negatif salesman hendaknya dapat ditepis oleh salesman itu sendiri dengan bukti kinerja yang baik, komitmen untuk melayani, menjaga integritas dan melakukan yang terbaik agar pelanggan mencapai kepuasan.
***

Itulah 6 filosofi sepak bola yang dapat di implementasikan pada profesi salesman. Sebagai ujung tombak perusahaan, kerap kali salesman tidak menerapkan kaidah-kaidah moral dan etika dalam menjual.

Sudah waktunya para manajer penjualan melakukan pelatihan dan pembinaan yang komprehensif agar dapat meningkatkan profesionalitas salesman. Mereka tidak lagi digunakan sebagai kuda pacu untuk meraih keuntungan, namun diabaikan penampilannya.

(Kris Banarto)

References Link:

Leave a comment

Post Comment

Related Post